Kamis, 13 Maret 2014

Berfikir Deduktif


Berfikir Deduktif


Dalam deduktif telah diketahui kebenarannya secara umum, kemudian bergerak menuju pengetahuan baru tentang kasus-kasus atau gejala-gejala khusus atau individual. Jadi deduksi adalah proses berfikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, toeri, keyakinan) menuju hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.

Dengan kata lain, penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang merupakan kebalikan dari penalaran induktif. Contoh penarikan kesimpulan berdasarkan penalaran deduktif adalah sebagi berikut :
Semua makhluk hidup perlu makan untuk mempertahankan hidup     (Premis mayor)
Anton adalah seorang makhluk hidup                                               (Premis minor)
Jadi, Anton perlu makan untuk mempertahankan hidupnya          .    (kesimpulan)

Atau Contoh argumen dari berpikir deduktif sebagai berikut :
1. Setiap mamalia punya sebuah jantung                                   (Premis mayor)
2. Semua kuda adalah mamalia                                                (Premis minor)
3.  Setiap kuda punya sebuah jantung                                       (kesimpulan )


Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian deduktif :

1) Menurut Jujun S Suriasumantri
Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.

2) Menurut Wikipedia
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

3) Menurut Diktat Universitas Sumatera Utara
Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang diajukan berdasarkan hasil analisis data.

4) Menurut Santoso
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.




Contoh :
Semua mahluk hidup akan mati.
Manusia adalah mahluk hidup
Karena itu semua manusia akan mati.

Contoh di atas merupakan bentuk penalaran deduktif. proses penalaran itu berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, generalisasi sebagai pangkal tolak. Kedua, penerapan atau perincian generalisasi melalui kasus tertentu. Ketiga, kesimpulan deduktif yang berlaku bagi kasus khusus itu. Deduksi menggunakan silogisme dan entimem.

Dapat disimpulkan secara lebih spesifik bahwa argumen berpikir deduktif dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran konklusi dalam argumen deduktif bergantung pada dua hal, yaitu kesahihan bentuk argumen berdasarkan prinsip dan hukumnya; dan kebenaran isi premisnya berdasarkan realitas. Sebuah argumen deduktif tetap dapat dikatakan benar berdasarkan bentuknya, meskipun isinya tidak sesuai dengan realitas yang ada; atau isi argumen deduktif benar menurut realitas meskipun secara bentuk ia tidak benar.

dalamnya berlangsung aktivitas berpikir analisis dan sintesis terhadap kondisi atau situasi yang ada.


http://mynameisanggun-bukuhariananggun.blogspot.com/2011/12/berpikir-deduktif.html
http://makalahpendidikan.blogdetik.com/paragraf-deduktif-ciri-cirijenis-contoh-paragraf-deduktif-dan-pengertian-paragraf-deduktif
http://www.uklis.net/2013/10/pengertian-dan-contoh-paragraf-deduktif.html

Selasa, 14 Januari 2014

Soal Quiz Perilaku Konsumen


SOAL QUIZ
Nama              : Muhamad Nur Iskandar
Kelas               : 3 EA 27
NPM               : 182 11 086
Dosen              : Tomy Adi Sumiarso, SE
Mata Kuliah  : Perilaku Konsumen

1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan segmentasi pasar ?
2.      Sebutkan 4 peran segmentasi pasar dalam marketing ?
3.      Jelaskan apa yang dimaksud segmentasi pasar :
A : Geografis
B : Demografis
4.      Jelaskan segmentasi pasar berdasarkan kepuasan ?
5.      Sebutkan beberapa peran seseorang dalam mempengaruhi sebuah keputusan membeli ?
6.      Sebutkan dan jelaskan tahap – tahap dalam proses keputusan pembeli ?
7.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengetahuan pembelian ?
8.      Sebutkan 8 Fungsi sikap Konsumen ?
9.      Jelaskan apa yang dimaksud  dengan sumber daya temporal/sementara ?
10.   Jelaskan Pengertian perilaku konsumen menurut
A.    John c mowen dan michael minus
B.     Engel,Blackwell dan miniard

11.  Sebutkan dan jelaskan faktor2 yang mempengaruhi perilaku konsumen ?
12.  Sebutkan 5 Tinggi rendahnya status seseorang menurut Talcott person ?
13.  Jelaskan pengukuran kelas sosial menurut
A.    Aristoteles
B.     Karl Max
14.  Jelaskan pembagian kelas sosial berdasarkan status sosial ?berikan 1 contohnya ?
15.  Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh individu terhadap perilaku konsumen ?
16.  Sebutkan dan jelaskan 5 peranan dalam pengambilan keputusan konsumen keluarga
17.  Sebutkan 3 faktor-faktor situasi konsumen
18.  Jelaskan pengertian konsumen menurut philip kotler ?
19.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap,motivasi dan konsep di ?
20.  Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh kebudayaan terhadap perilaku konsumen ?

Jawab

1.      Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur   atau dapat didekati.

2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.

3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.

3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.

2.  1.  Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk kepasar sesuai keunggulan             kompetitif perusahaan kita
2.Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar
3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita   selanjutnya
4.Faktor kunci mengalahkan pesaing dalam memandang pasar dari sudut unik dan   cara yang berbeda

3.  A. Geografis : Segmen geografis adalah pembagian pasar menjadi unit unit geografis yang   berbeda. misalnya wilayah negara, negara bagian, propinsi kota dan kepulauan
B. Demografis : sedangkan segmen demografis adalah membagi pasar kedalam  kelompok kelompok jenis berdasarkan variable demografis, variable demografi adalah variable paling disuka oleh para pemasar dijadikan dasar segmentasi ,pertama kebutuhan perilaku dan perilaku pembelian umumnya dipengaruhi oleh variable demografi.
4. kepuasan konsumen dapat dibagi menjadi 2 yaitu kepuasan fungsional yang mendapatkan kepuasan dari pemakaian suatu produk dan kepuasan psikologikal yaitu kepuasan yang didapat dari pemakaian atribut yang tidak berwujud seperti munculnya perasaan senang
5.  1)Initiator ( Pemberian gagasan untuk mempengaruhi pembelian keputusan konsumen)                                                                                                            2)  Influencer ( orang yang berusaha memberikan dorongan terhadap gagasan yang telah ada)                                                                                                                     3)Decider ( orang yang mengambil keputusan dalam pembelian)                                  4) Purchaser ( orang yang melaksanakan keputusan pembeli)                                              5)User ( pengguna dari barang yang telah dibeli)
6. 1.Pengenalan masalah (proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah   atau kebutuhan yang di picu oleh rangsangan internal maupun eksternal seperti rasa lapar dan lain lain)
2. Pencarian informasi ( konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi)
3.Evaluasi alternatif ( konsumen lebih memandang relevan produk yang beragam dan penting manfaatnya menurut mereka)
4. Keputusan pembelian( dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran)
5. Perilaku pasca pembelian (Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang)
  7. semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
8. 1.  Utilitarian function : sikap berfungsi sebagai penyesuaian sosial dan membantu individu merasa menjadi bagian dari masyarakat. Contoh : seseorang dapat memperbaiki ekspresi dari sikapnya terhadap suatu objek tertentu untuk mendapatkan persetujuan atau dukungan. 
2. Knowledge function : sikap membantu individu untuk memahami dunia, yang membawa keteraturan terhadap bermacam-macam informasi yang perlu diasimilasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti, dan ingin banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan.
3.Value-expressive function : sikap mengkomunikasikan nilai dan identitas yang dimiliki seseorang terhadap orang lain.
4.  Ego defensive function : sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, agresi, dsb dalam rangka mempertahankan diri. Sikap ini mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan dan masalah–masalah yang belum mendapatkan penyelesaian secara tuntas sehingga individu berusaha mempertahankan dirinya secara tidak wajar karena ia merasa takut kehilangan statusnya (Brigham, 1991).

9. a)      Sumber daya temporal (Salah satu variabel yang paling individual dari perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan anggaran waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur, dan kegiatan wajib lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yang disebut waktu senggang (leisure), yang mencerminkan baik keperibadian maupun preferensi gaya hidup.)
   b)      Sumber daya kognitif (Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas adalah sumber daya yang terbatas. Dapat mengelola hanya sejumlah tertentu informasi pada satu waktu. Ukuran kapasitas kerap digambarkan istilah keratan (chunk), yang mewakili suatu unit. Alokasi kapasitas kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi: arahan (direction)intensitas. Arahan menggambarkan fokus perhatian. Karena konsumen tidak dapat mengolah semua stimulus internal dan eksternal yang tersedia pada saat tertentu, mereka harus selektif dalam cara mereka mengalokasikan sumber daya yang terbatas ini. Beberapa stimulus akan mendapat perhatian, yang lain akan diabaikan)

10. a)      John c mawen dan michael minor : studi tentang unit pembelian (buying unit)  dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
  b)      Engel, blackwell dan miniard : tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

         11. 1. Faktor Sosial
Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
Contoh Kasus :
               Seorang wanita yang berkumpul dengan teman-temannya, ketika teman-temannya sedang membicarakan produk fashion merk ZARA lebih baik dari merk GUCCI maka ia akan lebih memilih merk ZARA dibandingkan merk GUCCI. Hal ini dii sebabkan pengaruh dari primary groups yaitu teman-temannya.
·         Pengaruh Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
Contoh Kasus :
               Ketika satu keluarga yang terdiri dari suami,istri dan anak berjala-jalan di sebuat pusat perbelanjaan. Biasanya sang anak lah yang akan memberikan pengaruh terhadap restoran mana yang akan menjadi tempat ia dan keluarganya makan. Hal ini membuktikan bahwa keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku konsumen terhadap pembelian.

2. Faktor Personal
·         Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
Contoh Kasus :
               Andi yang seorang direktur dan Dion yang seorang karyawan biasa  akan berbeda dalam pemilihan produk dan keputusan pada suatu produk tertentu. Karna mereka mempunyai situasi ekonomi yang berbeda.
·          Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
Contoh Kasus :
               Dua orang yang mempunyai jabatan sama dalam pekerjaannya belom tentu mempunyai gaya hidup yang sama. Tn X dan Tn Y mempunyai pekerjaan yang sama yaitu sebagai OB di salah satu perusahaan. Walaupun mereka mempunya pekerjaan yang sama tetapi gaya hidup mereka tidak sama. Tn X lebih simple dan lebih bersikap hemat terhadap pendapatannya berbeda dengan Tn Y yang lebih boros menggunakan pendapatannya untuk hal yang tidak terlalu penting.      
·         Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
Contoh Kasus :
Faktor umur memang merupakan faktor yang cukup penting. Dalam sebuah kasus, Seorang lansia tidak akan membeli susu formula untuk anak-anak dan anak-anak tidak akan membeli popok yang digunakan untuk orang orang lanjut usia.
·         Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
Contoh Kasus :
Pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat

3. Faktor Psikologi
Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
Contoh Kasus :
                Ny. M yang seorang artis terkenal membutuhkan keamanan yang ekstra untuk menjaga dirinya, dalam hal ini keamanan merupakan motivator dalam dirinya yang mendesak. Ketika dia mempunyai seorang bodyguard yang siap menjaganya maka kebutuhan keamanan tersebut tidak lagi menjadi  motivator. Selanjutnya NY.M  akan mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting selanjutnya.
·         Attitudes
Attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
Contoh Kasus :
Seseorang yang tidak menyukai buah durian tidak akan membeli durian dan biasanya dia akan tetap konsisten sekalipun ia melihat  sedang diskon 50% di pasar swalayan.
·         Beliefs
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144).
Contoh Kasus :
                Ketika seseorang mempunyai kepercayaan yang tinggi misalnya terhadap agamanya. Ny. X seorang muslimah yang taat akan sering membeli kerudung atau jilbab untuk menutupi rambutnya karna seorang muslimah sudah seharusnya seperti itu.

12. a)      Kriteria kelahiran: meliputi faktor ras, jenis kelamin, kebangsawanan, dan sebagainya.
b)      Kriteria kualitas pribadi : meliputi kebijakan, kearifan, kesalehan, kecerdasan, usia dan sebagainya.
c)       Kriteria prestasi : meliputi kesuksesan usaha, pangkat dalam pekerjaan, prestasi belajar, prestasi kerja, dan sebagainya.
d)      Kriteria pemilikan: meliputi kekayaan akan uang dan harta benda.
e)      Kriteria otoritas : yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain tersebut bertindak seperti yang diinginkan.
13. Aristoteles
a)       Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
b)      Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
c)       Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
Karl max
a)      Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b)      Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c)       Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.

14. berdasarkan kepemilikan harta, pada umumnya masyarakat dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1)      Kelas Atas
      Terdiri dari kelompok orang-orang kaya  yang dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan secara berlebihan.
2)      Kelas Menengah
       Terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupan, yang sudah dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer).

3)      Kelas Bawah
       Terdiri dari kelompok orang-orang miskin yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer).
       Contoh : Para pekerja dengan para pengusaha

15. tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak . tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang mengurangi melalui prilaku yang mereka harapankan akan memenuhi kebutuhan mereka dan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
16. 1)Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
     2) Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
   
     3) Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
  
    4)Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
   
   5) Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk

17. 1)Situasi Komunikasi
               2)Situasi Pembelian
               3) Situasi Pemakaian

   18.   semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk    dikonsumsi pribadi.1
   19.   konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini  termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasaan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan di pandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
Sikap dalam kamus marketing (1995) juga didefinisikan sebagai kondisi mental atau akal budi tertentu yang mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negative atau positif mengenai suatu obyek atau konsep atau suatu keadaan acuh tak acuh yang menunjukan titik tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan

    20. Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol yang mempunyai makna, yang membantu individu berkomunikasi, memberikan tafsiran serta melakukan evaluasi. Budaya tidak hanya bersifat naluriah saja, namun budaya memberikan dampak pada perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat. Beberapa sikap dan perilaku yang dipengaruhi budaya, meliputi : (James Engel,2002 :70).
      a.       Rasa dan ruang
      b.      Komunikasi dan bahasa
      c.       Pakaian, penampilan
      d.      Makanan dan kebiasaan makan
      e.      Waktu
      f.        Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah, dsbnya)
      g.       Nilai dan norma
      h.      Kepercayaan dan sikap
      i.         Proses mental dan pembelajaran
j.        Kebiasaan kerja